BANDARLAMPUNG, DL – Program pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) yang menjadi salah satu program kerja Gubernur Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim nampaknya tidak berjalam mulus.
Pasalnya, rumah sakit plat merah tersebut sebelum memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dinilai belum mampu menyelesaikan permasalahan yang ada didalamnya.
Dari sumber media mengatakan dua orang yang bekerja sebagai dokter bedah mengundurkan diri dari RSUDAM. “Ada dua dokter bedah mengundurkan diri, karena uang jasa belum dibayarkan,” jelasnya, Jumat (6/9/2019).
Sementara, Humas RSUDAM Ahmad Sapri membenarkan adanya pengurangan di dokter bedah karena mengundurkan diri.
“Dua orang Dokter spesialis bedah umum yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Sukarela (TKS) sudah mengundurkan diri,” ungkap dia.
Terkait informasi pengunduran diri tersebut karena belum menerimanya uang jasa, hal tersebut dibenarkannya.
“Iya bener memang belum ada pembayaran karena dari BPJSnya yang belum membayarkan, karena uang jasa dibayarkan dari BPJS,” jelasnya.
Menurutnya, RSUDAM baru menerima pencairan pada bulan Januari 2019 lalu, untuk bulan Februari hingga saat ini belum ada pencairan.
“Biasanya per tiga bulan, nah ini dari bulan Februari belum dibayarkan. Karena untuk jasa sebesar 42 persen dari pencairan BPJS,” ungkapnya.
Ahmad Sapri menerangkan untuk dokter spesialis bedah umum RSUDAM memiliki empat dokter dengan adanya dua orang mengundurkan diri mengganggu jelannya pelayanan.
“Ya aslinya mengganggu pelayanan karena dua orang mengundurkan diri. Tetapi saat ini kita masih bisa di atasi dengan dua dokter yang masih berkeja, sehingga mereka hitungannya lembur karena biasanya mereka jam kerjanya bergantian,” ucapnya. (red)