DAULATLAMPUNG, DL- Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memberikan sinyal dukungan kepada tokoh terbaik Sumatera untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meski tidak menyebutkan nama, namun publik mengetahui keinginan Gubernur Sumsel itu merujuk pada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Herman Deru dan Erick Thohir diketahui memiliki kesamaan visi dan misi. Dalam beberapa kesempatan juga, Herman kerap menemani Erick berkeliling dalam agenda kerja sebagai Menteri BUMN maupun kunjungan pribadinya ke Bumi Sriwijaya.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Dr. Iskandar mengatakan hal yang wajar jika Herman Deru ingin agar tokoh terbaik Sumatera maju di Pilpres 2024. Pasalnya, Sumatera menjadi penyumbang suara pada Pemilu sebesar 20 persen lebih hingga keinginan tersebut sangatlah wajar.
“Sah sah saja kalau dukungan kepada Erick Thohir sebagai capres dari tokoh Sumatera. Namun apakah bahasa dukungan tersebut bisa sampai pada tahap pencalonan, kan kalau dukungan ini bisa saja disampaikan,” kata Iskandar Rabu (11/5).
Lanjut Iskandar menambahkan jika merujuk pada popularitas dan elektabilitas Erick Thohir berdasarkan beberapa hasil survei terbaru, mantan Presiden Inter Milan itu sangat potensial dicalonkan NasDem sebagai Capres 2024 dari luar Jawa, mengingat nama-nama besar yang beredar saat ini semuanya kandidat yang berasal dari Jawa.
Iskandar menilai Erick Thohir merupakan salah satu tokoh Sumatera dan juga figur muda yang memiliki peluang besar maju sebagai Capres, karena selain elektabilitas, kinerja Erick Thohir selama menjabat Menteri BUMN cukup baik hingga masuk dalam tiga besar Menteri berkinerja terbaik di Kabinet Kerja Jilid II.
“Erick Thohir sebagai capres kan bisa saja, sebagai pengamat komunikasi politik kita pasti melihat pada elektabilitasnya. Dia tokoh muda yang punya potensi seperti para capres lainnya,” ucapnya.
Terkait dengan peluang Erick Thohir diusung oleh Partai NasDem, Dr. Iskandar meyakini betul jika peluang tersebut sangat besar, karena partai sebesar NasDem pasti mempunyai hasil kajian mendalam soal potensi dan peluang Erick Thohir sebagai Capres 2024.
“Bicara peluang, peluang tersebut ada hingga Nasdem menyampaikan dia masuk dalam radar mereka. Kan pasti NasDem tau betul peluang menang Erick Thohir hingga kesukaan mereka ke Erick Thohir disampaikan,” katanya.
Senada dengan Dr. Iskandar, Direktur Executive Partner Politik Indonesia AB Solissa mengatakan, sikap terbuka NasDem untuk mendukung Erick Thohir sebagai bakal Capres sangat beralasan, jika melihat pada hasil survei beberapa lembaga survei yang menempatkan Erick Thohir sebagai kandidat Capres terkuat dari non partai politik.
“Harus diakui bahwa nama Erick Thohir muncul dibeberapa lembaga survei kredibel sebagai calon presiden dengan elektabilitas yang cukup kompetitif,”katanya.
Selain itu, prestasi Erick dalam melakukan restrukturisasi dan upaya perbaikan di lingkup kementerian BUMN semakin mengangkat namanya sebagai salah satu menteri Jokowi paling berprestasi di kabinet Indonesia Maju.
Sebagaimana diketahui, DPP Nasdem telah meminta kepada DPW partai di seluruh Indonesia untuk menyiapkan tiga nama yang akan direkomendasikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem di Jakarta. Ketiga nama itulah yang akan diputuskan menjadi bakal bakal capres-cawapres Nadem tahun 2024.
Menurut Solissa, Partai Nasdem punya referensi yang komplit dalam mendorong nama Capres untuk di calonkan di Pemilu nanti. Bahkan, lanjut Solissa, Nasdem tidak sembarangan mendorong seseorang sebelum mengetahui sepak terjang orang yang diusulkan.
“NasDem punya track record yang baik dalam dua kali pilpres dengan mendorong Jokowi yang dua kali pula memenangkan kompetisi. Pertimbangan lainnya menurut saya, Erick Thohir punya profiling sebagai anak muda sukses yang datang dari luar Jawa (Sumatera). Dengan begitu, Erick bisa dikomplementerkan dengan figur siapa saja dari Pulau Jawa,” jelasnya.
“Dalam leksikon politik Indonesia, kombinasi pasangan capres-cawapres dari Jawa dan luar Jawa masih relevan hingga saat ini. Nah, tinggal konteksnya dibalik. Erick yang berasal dari luar Jawa diposisikan sebagai capres karena prestasinya yang mumpuni, dipaketkan dengan figur Jawa yang juga punya nilai jual serta repotasi yang baik di masyarakat,” pungkasnya. (SY)