BANDARLAMPUNG, DL – Bawaslu Bandarlampung mengadakan rapat koordinasi (rakor) pengawasan tahapan kampanye pada pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bandarlampung 2020 di Hotel Bukit Randu, Rabu (30/9/2020).
Rakor tersebut menghadirkan Ketua Prodi Magister Ilmu Pemerintahan FISIP Unila Hertanto. Sebagai ahli politik, Hertanto mengatakan, Pilkada Bandarlampung menjadi sorotan publik.
Untuk itu, para pengawas harus lebih giat bekerja mengawasi tahapan kampanye yang sedang berlangsung.
Anggota Bawaslu Yusni Ilham meminta jajaran Panwaslu jangan lengah dalam melakukan pengawasan, terutama jika ada potensi pelanggaran.
“Misalnya di nasi kotak, bisa jadi sarana politik uang. Di bawahnya ada sisipan amplop, jangan karena bagi-bagi nasi kotak, kue, kita gak enak, kita harus jeli,” ucapnya.
Dikatakan mbak Nyus sapaan akrabnya, pasangan calon sudah pasti berusaha untuk memenangkan pilkada. Praktik bagi amplop dilarang dalam PKPU, sehingga pengawasan harus dilakukan.
“Tapi kalau dapat uangnya, jangan diambil tapi ditindaklanjuti,” kelakarnya.
Untuk mengantisipasi adanya politik uang, Yusni Ilham menyebutkan akan mengundang paslonkada untuk penandatanganan pakta integritas. Namun, untuk waktu dan tempat masih belum dipastikan.
Selain itu, dalam melakukan pengawasan kampanye, Yusni meminta Panwaslu memahami PKPU dan Perbawaslu yang berlaku. (fik)