BANDARLAMPUNG, DL – Incumbent atau petahana KPU Provinsi Lampung raih nilai tertinggi di sesi pertama hasil tes tertulis melalui Computer Assited Test (CAT) yang digelar di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Lampung Jl. Prof. Dr.Sumantri Brojonegoro No.1, Gedong Meneng Rajabasa, Kota Bandarlampung, Kamis (22/8/2019).
Berdasarkan hasil tes, Antoniyus petahana anggota KPU Lampung itu meraih nilai tertinggi dengan perolehan nilai 70,90.
Mantan Komisioner KPU Tanggamus Ini bahkan mengungguli tipis rekannya, Erwan Bustami yang juga anggota KPU Lampung saat ini dengan nilai 69,90.
Setelah itu, posisi ketiga diraih oleh Agus Riyanto dengan nilai 69,80, Derry Hendryan Ketua Komisi Informasi dengan nilai 69,50, dan Titik Sutriningsih memperoleh nilai 69,50.
Sementara, incumbent lainnya M. Tio Aliansyah berada diposisi keenam dengan nilai 69,00 disusul posisi ketujuh atas nama Suheri (wiraswasta) dengan nilai 67, 50.
Posisi selanjutnya Sri Fatimah (Anggota KPU Lampung Selatan) nilai 66,00, Ali Sidik (tenaga pendidik) memperoleh nilai 65,90, posisi ke -10 Fadilasari (Anggota KPU Bandarlampung) 65,60, Esti Nur Fatonah (wiraswasta) 64,10, Marton (Ketua KPU Lampung Utara) nilainya 60,30, ke-13 Warsito (Anggota KPU Pringsewu) 60,10, dan ke 14 diraih oleh Ismanto (Ketua KPU Tulangbawang Barat) dengan nilai 60,00.
Setelah itu calon komisioner yang lolos CAT sesuai passing grade akan mengikuti tes psikologi pada 26-27 Agustus mendatang.
Ketua Tim seleksi KPU Lampung Tuntun Sinaga menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan dengan hasil yang diperoleh dari tes CAT ini. Ini bukti nyata minimnya SDM calon komisioner KPU di Provinsi Lampung.
“Kalau sesuai ketentuan, batas maksimal dari hasil tes ini adalah 49 orang yang memiliki kesempatan untuk lolos. Namun karena adanya batas minimal atau passing Grade 60,00 sehingga yang lolos hanya 14 orang,” ungkapnya.
Tuntun Sinaga menambahkan, selanjutnya 14 peserta tersebut akan mengikuti tes psikologi dan juga kesehatan pada 26-30 Di bukit randu.
“Saya berharap, 14 ini dapat lolos sampai akhir, Meskipun nantinya hanya 7 yang siap bekerja,” jelas dia.
Menariknya adalah, peserta lolos passing grade banyak petahana, atau anggota KPU yang lama. Sementara dari kalangan akademisi seperti dosen dan jurnalis itu tidak sampai.
“Kok bisa tidak sampai passing grade. Dan yang paling tinggi di bawah passing grade itu mencapai 59,40. Tapi itulah potret SDM di Lampung ini,” tegasnya.(fy/red)