BANDARLAMPUNG, DL – Dalam upaya membasmi virus corona atau Covid-19, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) PROV Lampung secara bertahap terus melakukan penyemprotan tempat ibadah, pondok pesantren dengan disinfektan.
Untuk tahap awal penyemprotan sudah dilakukan di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur sebagian Tuba dan Waykanan.
“Penyemprotan di pondok pesantren dan masjid sudah dilakukan di beberapa kabupaten, yakni Lamteng, Lamtim, dan sebagian Tulangbawang dan Waykanan,” kata wakil Sekretaris DPW PKB Lampung Ela Siti Nuryamah, Minggu (29/3/2020).
Setidaknya, sudah sekitar 32 desa di Lampung Tengah dan 73 desa di Lampung Timur dilakukan penyemprotan dan masih terus berjalan.
Menurut anggota DPR RI dari Fraksi PKB ini, penyemprotan dilakukan oleh kader dan pengurus PKB Lampung, bersama DPC setempat menggunakan protokol kesehatan lengkap.
“Kader, dan pengurus bersama-sama melakukan penyemprotan, para kader pengurus juga melakukan dengan memakai protokol kesehatan, misal ambil jarak karena personil yang turun juga terbatas sesuai luas desanya, mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga tidak ada kontak fisik dengan warga,” terangnya.
Dilanjutkan Ela, kegiatan sosial ini dilakukan sebagai bentuk kerja nyata PKB dalam bidang kemanusiaan, untuk membasmi penyebaran virus Covid-19.
“Mengutip ucapan guru bangsa kita Gus Dur, Tidak ada yang penting dari politik kecuali kemanusiaan. Ini soal kemanuasian, kehadiran PKB dalam upaya memerangi virus ini juga merupakan pengabdian untuk masyarakat sebagai wujud realisasi dari manhaj (garis perjuangan) PKB, yakni politik kehadiran,” ucapnya.
Tidak hanya itu, kata dia PKB juga ikut dalam barisan relawan yang memberikan dukungan kepada tenaga medis yang bekerja di rumah sakit-rumah sakit di Lampung.
“Sekelompok relawan berkumpul memberikan dukungan kepada tenaga medis yang bekerja di garda terdepan melawan virus Corona. Dukungan berupa mengirimkan makanan untuk tenaga medis, PKB Lampung juga ikut bagian disana,” ungkapnya.
Masih menurut Ela, virus corona ini merupakan makhkuk microba yang tidak kasat, sulit dideteksi keberadaannya, oleh karenanya harus dilakukan pembasmian menyeluruh dan massiv.
“Virus ini jenis makhluk microba yang tidak kasat mata, kita sulit mendeteksi keberadaannya. Terlebih bisa menempel dibenda-benda yang sering kita sentuh, virus ini bisa bertahan hidup lama, oleh sebab itu harus menyeluruh pembasmiannya. Secara bertahap nanti insyaallah di 15 kabupaten/kota kita lakukan hal serupa,” pungkasnya. (rilis/red)