Karena Susah Cari Air Bersih, Puluhan Masyarakat Pauh Tanjung Iman dan Tengkujuh Geruduk Pembangunan Bak Penampungan Air

LAMPUNG SELATAN, DL – Puluhan masyarakat dari dua desa yakni desa Pauh Tanjung Iman, dan desa Tengkujuh kecamatan Kalianda kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) sempat menggeruduk lokasi bak penampung air yang terletak di Way Mis, pada tanggal 28 Februari 2020 lalu.

Warga dari Desa Tengkujuh, dan Desa Pauh Tanjung Iman melakukan aksi protes di lokasi bangunan penangkap mata air itu.

Warga dari dua desa itu menyebut jika bangunan itu menyebabkan air yang mengalir di wilayah mereka menjadi keruh.

Selain membuat air keruh, Pembangunan penangkap air itu tak melibatkan masyarakat. Baik dari Desa Tengkujuh, maupun Desa Pauh Tanjung Iman. Karena hal ini masyarakat meminta penjelasan kepada Pemerintah Desa Tengkujuh selaku pihak yang menggagas pembangunan itu.

Dalom Mangku Bumi, salah satu tokoh adat di desa tersebut menjelaskan, bahwa sebelum dibangun bak penangkap air masyarakat sekitar dengan mudahnya mendapatkan air bersih.

“Sebelum bangunan itu ada, warga dua desa ini sangat mudah mendapatkan air bersih serta para petani juga tidak kesulitan air untuk mengaliri sawah milik para petani. Beberapa hal inilah yang membuat warga melakukan aksi protes,” tegas Dalom Mangku Bumi kepada Daulatlampung.com, Kamis (16/4/2020).

Terlihat bangunan yang digagas pada tahun 2019 itu oleh pemerintah desa Tengkujuh menggunakan dana yang bersumber dari desa (DD).

Masih di tempat yang sama salah satu warga masyarakat meminta instansi terkait agar cepat tanggap dalam hal ini.

“Tidak sedikit menghabiskan anggaran,maunya kepala desa melibatkan masyarakat untuk musyawarah, maka dari ini kami berharap kepada instansi terkait agar cepat tanggap,” ucapnya

Dikutip dari dinding facebook milik Camat Kalianda, yang menggunggah foto-foto milik desa Tengkujuh tersebut dengan menuliskan
“oh Tengkujuh,” dari kutipan tersebut media ini langsung menanyakan kepada camat kalianda Zaidan. Melalui via telpon, dan melalui pesan WhatsApp. Namun sangat di sayangkan Camat Kalianda tidak mengangkat dan merespon pesan meski dibaca.

Tak sampai disitu saja media ini juga menghubungi Kepala Desa Tengkujuh, Bustami, untuk menanyakan perkembangan pembangunan penangkap air dan kedatangan camat Kalianda di desanya yang sempat meninjau lokasi bak tersebut. Namun dirinya langsung menjelaskan bahwa kedatangan camat Kalianda ke desa nya itu. hanya meninjau biasa saja untuk perbaikan bak penangkap air tersebut.

“Hanya ninjau biasa dek, dan kalau urusan bendungan itu nanti akan kita perbaiki sesuai musyawarah di desa dengan masyarakat ada salah satu titik titik yang harus di perbaiki saja,” Ucap Bustami. (Dnd/HRN)