BANDARLAMPUNG, DL – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Lampung belum secara resmi terbentuk. Namun, sudah ada seratusan orang yang terdaftar sebagai inisiator pembentukan KAMI Lampung. Kamis 6 Oktober 2020.
Sejumlah perwakilan inisiator KAMI Lampung membesuk Mulana Fikri Ilhami, salah seorang mahasiswa jurusan Tehnik Universitas Lampung (Unila) yang menjadi korban unjuk rasa di kantor DPRD Lampung, dalam unjuk rasa menolak UU Omnibus Law tentang Cipta Kerja.
Inisiator KAMI Lampung DR (can) Ghazali Timbas yang juga sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kota Bandar Lampung, menyatakan kedatangan inisiator KAMI sebagai bentuk perhatian, solidaritas dan dukungan atas perjuagan mahasiswa dan buruh dalam menolak uu cipta kerja.
“Malam ini kami sengaja datang untuk membesuk Maulana Fikri Ilhami sebagai salah satu korban unjuk rasa kemarin, kami memberikan dukungan moril kepada mahasiswa dalam perjuangan menolak UU Omnibus Law tentang cipta kerja,” katanya.
Namun, kedatangan mereka ke RSUAM tidak bisa secara langsung bertemu dengan Maulana Fikri Ilhami karena sedang menjalani operasi mata.
“Kami ditemui oleh keluarga korban, paman korban, yakni Imam Syafei, beliau menyampaikan terimakasih atas dukungan moril dari Inisiator KAMI Lampung,” katanya.
Beberapa Inisiator KAMI Lampung yang hadir antaralain Hermawan, Nero Zely Kunang, Hermawan yang juga ketua APSI menyatakan siap mengadvokasi rekan-rekan mahasiswa dan buruh.
“Saya selaku ketua APSI yang juga inisiator KAMI Lampung siap untuk mengadvokasi mahasiswa dan buruh dalam perjuangan menolak UU Omnibus Law tentang Cipta Kerja ini,” ujarnya.
Ali Fahmi mantan anggota DPRD Lampung tiga periode, dan M. Junaidi juga ikut dalam barisan inisiator KAMI Lampung ini. Mereka datang mengenakan kaos khusus berwarna hitam bertuliskan KAMI dengan peta Indonesia di bawahnya.
Sementara itu, Nerozeli agung putra mantan waka Komisi 1 yg juga mengatakan agar pemerintah provinsi Lampung membiayai pengobatan mahasiswa yang luka-luka dalam unjuk rasa kemarin.
“Kita membesuk Maulana, dan sekarang sedang operasi mata sudah mau selesai. Seharusnya adik-adik yang masuk rumah sakit ini, dibiayai oleh pemerintah daerah, seperti pak Anis di Jakarta. Jadi kepada Gubernur Lampung tolong lah dibiyai adik-adik ini, apalagi pak gubernur juga mantan aktifis, mantan ketua HMI Cabang, jadi kami harap pemprov Lampung membiayai adik-adik ini,” pungkasnya. (*/fik)