BANDARLAMPUNG, DL – Partai NasDem telah memutuskan 8 rekomendasi bakal calon kepala daerah (Balonkada) di kabupaten/kota yang menggelar pilkada serentak 9 Desember 2020.
Rekom itu dikeluarkan tidak hanya membaca hasil survei popularitas dan elektabilitas tokoh masyarakat dalam memberikan dukungan untuk balonkada, namun Kajian demografi politik dan harapan masyarakat menjadi acuan dalam memberikan keputusan dan dukungan dalam pesta demokrasi pilkada.
Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Lampung, Taufik Basari mengatakan, partainya secara tegas dan berkomitmen untuk terus mengimplementasikan politik tanpa mahar dalam mendukung dan mengusung kandidat calon dalam Pilkada.
Selain itu, partainya juga melakukan pemetaan politik melalui survei yang dijadikan pertimbangan untuk memberikan keputusan.
“Kita kedepankan politik tanpa mahar, jadi tidak ada sama sekali kita pungut bayaran. Kalau terbukti, kita pecat langsung. Kita juga tidak hanya membaca hasil survei popularitas dan elektabilitas tapi kita kaji juga demografi dan harapan masyarakat secara menyeluruh,” ungkap Taufik Basari saat konferensi pers, di Klik Kedai Kopi, Rabu (22/7/2020).
Ketua DPP Partai NasDem itu menjelaskan bahwa dukungan Partainya untuk 8 kabupaten/kota sudah final dan tidak akan berubah. Kecuali jika balonkada tersebut tidak dapat berlayar (maju pilkada).
Menurut Ketua Fraksi NasDem untuk MPR RI itu bahwa rekomendasi untuk Pilkada Kota Bandarlampung ke pasangan Eva Dwiana Herman HN – Dedi Amrullah. Selanjutnya di Lampung Selatan Nanang Ermanto – Pandu Kesuma Dewangsa, di Pesawaran M Nasir – Naldi Rinara, kemudian Waykanan Raden Adipati Surya – Edward Antony dan Metro Ahmad Mufti Salim-Saleh Chandra.
“Kemudian di Lampung Tengah Nessy Kalvia Mustafa, Pesisir Barat Agus Istiqlal, dan Lampung Timur Yusron. Untuk 3 daerah ini sosok wakil kepala daerah masih dicari dan dalam waktu dekat akan diumumkan,” terang Anggota DPR RI Dapil Lampung I ini.
Taufik menjelaskan soal perubahan rekomendasi untuk Pilkada di Kota Metro. Awalnya memberikan rekomendasi kepada Anna Morinda – Fritz Akhmad Nuzir. Namun karena ada berbagai hal terkait dengan koalisi partai maka dilakukan kajian ulang.
“Terkait pilkada Kota Metro. Dalam membahas pilkada metro kita tidak pernah ada kesepakatan buat keputusan untuk memberikan rekom ke seseorang. Jadi kalau pertanyaan terkait Kota Metro itu selalu kita katakan tunggu hasil survei. Jadi itu yang kita kaji. Jadi tidak ada kesepakatan apapun,” tegasnya.
Tobas sapaan akrabnya mengaku baru kali ini Partai NasDem melakukan perubahan dukungan.
“Perlu diluruskan juga bahwa tidak ada satu paket Metro dan Lamteng. Diskusi saja tidak ada, apalagi kesepakatan, boleh dikonfirmasi ke siapa saja. Itu yang perlu diluruskan,” tandasnya.
Politisi NasDem itu menambahkan atas perubahan tersebut, sesuai etika dan adab politik maka ia juga telah berkomunikasi dengan Anna dan Fritz sehingga semuanya bisa berjalan lancar tidak ada masalah.
“Baru kali ini kita merubah dukungan. Biasanya kita merubah rekomendasi bila calon tidak berlayar. Tapi ini kita menjalin hubungan kepartaian antara NasDem dan PKS bukan hanya di Lampung, tapi diberbagai daerah lain,” pungkasnya. (fik)