BANDARLAMPUNG, DL – Gubernur dan wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim, membeberkan catatan 100 Hari kerja di ruang rapat utama, Jumat (20/9/2019).
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, Dari 9 prioritas dan 33 janji kerja, dirinya memandang penuh di sektor perhubungan, sektor infrastruktur, sektor pertanian, sektor energi, dan sektor pariwisata. Sebagai landasan untuk menelusuri program prioritas yang harus selesaikan dalam waktu 1 tahun hingga 5 tahun kedepan untuk Lampung berjaya.
“Alhamdulillah seperti apa yang sudah saya sampaikan wajib hukumnya dari program-program nasional, karena lampung ini merupakan bagian dari indonesia yg kemampuan daya dukung atau sumber keuangan itu sangat memadai dan mencukupi untuk membangun lampung sehingga dari sisi perhubungan kita akan mendapatkan bantuan jalan kereta api dari stasiun kereta apai ke bandara tidak dibangun melalui APBD,” ujar arinal.
Arinal meneruskan, akan diberikan kesempatan untuk membangun terminal rajabasa, terminal mobil tetapi dia berfungi sebagai mall publik yang keindahannya sama dengan bandara, dan yang tidak mendapat daya dukung.
“Tetapi perlu kebijakan bersama maka jaln tol tigeneneng akan mensrima jalan kereta api sampai ke bakauheni sehingga Bandarlampung terhindar dari kesulitan ketika babaranjang melintas kemungkinan juga lebih cepat kearah pelindo ke tarahan,” katanya.
Kemudian dari sisi pariwisata dirinya juga akan mengembangkan pariwisata yang menurutnya rakyat lampung sangat merindukan tempat yang indah, nyaman, karena potensi rakyat lampung itu besar pariwisatanya tetapi belum dilakukan dan kesempatan ini bekerjasama dengan BUMN.
“BUMN membangun di Bakauheni tetapi akan berdampak langsung kepada daerah mutun, daerah penyangga lainnya sampai ke Pulau Krakatau dan sebagainya. Insyallah ini akan menjadi kebanggaan lampung pada masa yang akan datang, Karena ini dibangun secara kualitas yang membanggakan karena orang Jakarta juga akan pasti kesitu hanya 2 jam setengah kesitu,” imbuhnya.
Dari sisi pertanian dirinya punya target lampung akan jadi lumbung ternak, dan akan mempertahankan lumbung pangan, karena dirinya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan komoditi kopi, coklat, padi, 1000 hektar untuk perbenihan, jagung dan komoditi lain investor juga akan masuk sehingga bagaimana tatakelolanya bisa bagus maka ekonomi kerakyatan bangkit dan petani maju.
“Harapan kita ya artinya sebagai masyarakat sebagi petani ketika butuh bibit benih fasilitas kredit dia lakukan tetapi dengan segala konsekuensi karena benih , bibit, pupuk, kredit yang dia pinjam harus dipulangkan dalam bentuk permodalan pribadinya,” tutupnya. (red)