BANDARLAMPUNG, DL – Dua Kabupaten resmi terima surat keputusan (SK) rekomendasi pasangan bakal calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar. Sementara 6 daerah lainnya menyusul di gelombang kedua berikutnya. Keduanya Waykanan dan Lampung Selatan.
Sekretaris DPD I Partai Golkar Lampung Ismet Roni mengungkapkan, soal foto yang sudah beredar penetapan rekomendasi dua kabupaten yakni Lamsel dan Waykanan. Memang benar Ketum Golkar sudah menyerahkan SK kepada calon bupati Tony Eka Candra dan Wakil Bupati Antoni Imam dari PKS. Golkar sudah putuskan berkoalisi dengan PKS untuk Lamsel.
“Lamsel ini sudah cukup untuk koalisi karena pasangan calon wakilnya sudah ada dari PKS,” kata Ismet Roni di kantor DPD I Partai Golkar Lampung, Selasa (14/7/2020).
Sementara untuk Kabupaten Waykanan, kata Ismet, Golkar juga sudah sahkan SK atas nama Raden Adipati calon bupati dan wakil bupati Edward.
“Jadi baru dua kabupaten ini Golkar menetapkan SK rekomendasi. Untuk 6 daerah lainnya masih dalam proses. Memang dalam proses itu melalui beberapa tahap. Tahapan berikutnya beberapa kabupaten yang lain. Ini bakal calon yang sudah diusulkan dari DPD ke DPP Partai Golkar,” kata Ismet Roni.
Menurutnya, rekomendasi itu tertuang dalam surat keputusan nomor SKEP.80/DPP/Golkar/VII/2020 tentang pengesahan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Kabupaten Waykanan dari Partai Golongan karya.
Kemudian, kata Ismet surat keputusan Nomor SKEP.81/DPP/Golkar/VII/2020 tentang pengesahan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Kabupaten Lampung Selatan dari Partai Golongan karya. Kedua SK tersebut ditandatangani 12 Juli 2020 kemarin oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Lodewijk F Paulus.
Disinggung soal Juprius tidak mendapatkan rekomendasi Partai Golkar, sedangkan dia baru saja menjadi kader partai berlambang pohon beringin itu?.
“Kewenangan penetapan itu ranah DPP. Soal Waykanan. Itu DPD Golkar usulkan kedua-duanya waktu itu yakni Raden Adipati Surya-Edward Antoni dan Juprius-Rina,” jelasnya.
“Penetapan oleh DPP itu juga bersumber dari survei, komitmen politik, poin program, kemudian kemenangan. Karena wajib hukumnya untuk menang,” tegas politisi senior ini.
Selanjutnya, kata mantan Wakil Ketua DPRD Lampung ini, Untuk Kota Metro sudah klir dua pasangan yang diusulkan ke DPP Partai Golkar yakni pasangan Ampian-Rudi dan Andi Surya-Rudi.
“Tinggal menunggu SK selanjutnya dari DPP Golkar. Rudi kemungkinan rekom Golkar sebagai Wabup dari Partai Golkar,” kata dia.
Sementara, lanjut Ismet, surat tugas yang diusulkan Golkar waktu itu di Bandarlampung adalah Rycko Menoza, kemudian Pesisir Barat Kherlani-Erlina dan Pesawaran Dendi Ramadhona, sedangkan Lamtim Dawam Raharjo-Azwar Hadi, Lampung Tengah Musa-Dito.
“Kalau surat tugas, semuanya itu tetap. Seperti yang di Lamtim ini yang diusulkan kita dari DPD I Golkar cuma satu yakni Dawam Raharjo-Azwar Hadi. Jadi tidak ada Zaiful Bokhari. Sementara Bandarlampung tetap Rycko Menoza yang diusulkan begitu juga dengan Pesibar Kherlani-Erlina,” kata dia.
Selain itu, Ismet juga tidak menampik jika dari 8 daerah yang menggelar Pilkada ini ada 4 daerah punya suara pemilih terbesar di Lampung. Lampung Selatan, Lampung Timur, Kota Bandarlampung dan Lampung Tengah.
“Di lamsel ini kita punya kader mumpuni Tony Eka Candra, hasil surveinya bagus. Bandarlampung ada Rycko Menoza mantan Bupati Lamsel anak mantan Gubernur, kakeknya juga mantan Gubernur. Jadi trah nya ada. Lamteng gitu juga Musa, dan Lampung Timur gitu juga ada Azwar. Pesibar ada Kherlani dia juga sudah jadi kader dia sudah mengajukan pengunduran diri,” terangnya.
Kemudian kenapa Pesawaran lebih kepada petahana Dendi Ramadhona, Ismet menegaskan kader di bumi andan jejama tidak bisa dipaksakan untuk didorong maju.
“Pesawaran kenapa ke Dendi, karena dia saat ini jelas hasil pembangunannya. Untuk kader kita juga belum ada yang seperti itu dan gak mungkin kita harus paksain jika kader kita belum bisa. Waykanan begitu juga kenapa lari ke Raden Adipati-Edward (petahana,red),” tandasnya lagi. (Fik)