JAKARTA, DL – Penutupan beberapa museum yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan bagian dari serangkaian upaya Kementerian untuk menghadang penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia.
Pembatasan kunjungan ke museum menjadi pilihan yang harus dilakukan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman penyakit dan faktor risiko kesehatan yang berpotensi pada Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) di ruang publik.
“Untuk mencegah penyebaran Covid-19 maka layanan kunjungan ke museum, galeri, dan cagar budaya untuk sementara ditutup,” ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, melalui siaran persnya, Senin (16/3/2020).
Namun, bukan berarti masyarakat tidak dapat mengakses museum tersebut. Mendikbud menyatakan masyarakat tetap dapat mengakses museum dan beberapa situs di Indonesia menggunakan platform teknologi. “Sejak beberapa waktu yang lalu, Kemendikbud telah bekerjasama dengan Google, dan resmi memasukkan beberapa museum dan situs di Indonesia ke dalam Platform Google Arts & Culture,” ujar Mendikbud.
Platform ini dioperasikan melalui satu teknologi baru yang dinamakan Art Camera and Google Cardboard. Sehingga penutupan museum diharapkan tidak berpengaruh kepada masyarakat karena sudah dapat dengan mudah mengakses informasi budaya Indonesia. Masyarakat juga dapat memanfaatkan virtual reality melalui ponsel dengan aplikasi Google Arts & Culture yang tersedia di Android dan iOs.
Disampaikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Hilmar Farid, beberapa informasi budaya Indonesia lainnya dapat dinikmati melalui aplikasiGoogle Arts & Culture tersebut, di antaranya menjelajahi Museum Situs Manusia Purba Sangiran dan Museum Nasional. “Sampai berwisata di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko dengan Virtual Tour 360 derajat,” ujarnya.
Selain museum-museum yang berada dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, masyarakat juga dapat melihat beberapa situs lainnya yakni Museum Tekstil Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Galeri Batik YBI, Monumen Nasional (MONAS) di Jakarta, Yayasan Biennale Yogyakarta, dan Agung Rai Museum of Art (ARMA) di Bali.
Google Arts and Culture mencakup beberapa alat dan sumber daya pendidikan untuk guru dan siswa. Ada video pendidikan, yang tersedia melalui saluran YouTube dan disematkan di halaman web Google Arts & Culture. Selanjutnya, dua halaman yang disebut “Lihat Seperti Pakar” dan “DIY” menyediakan beberapa kegiatan untuk pengguna situs, mirip dengan yang sering ditemukan di galeri seni.
Misalnya, satu kuis meminta pengunjung situs untuk mencocokkan lukisan dengan gaya tertentu; yang lain meminta pengunjung untuk menemukan simbol dalam lukisan tertentu yang mewakili kisah yang disediakan. Akhirnya, halaman “Apa Selanjutnya?” memberi pengunjung situs daftar sumber daya dan tautan ke berbagai jadwal sejarah seni, peralatan seni, dan sumber daya pengajaran komparatif.
Selain itu, Dirjenbud juga menjelaskan bahwa masyarakat juga dapat mengunjungi laman milik museum-museum yang statusnya saat ini sedang ditutup untuk sementara. Sedangkan untuk hal-hal yang terbarukan masyarakat dapat mengikuti media sosial resmi Ditjen Kebudayaan dengan akun @budayasaya yang mencakup Instagram, Twitter, dan Youtube.
“Berbagai layanan digital di bidang kebudayaan ini menjadikan belajar di rumah selama masa penutupan sementara sekolah, kita harapkan menjadi tidak terlalu membosankan,” ujar Hilmar Farid.
Berikut Daftar Museum di bawah pembinaan Ditjen Kebudayaan yang ditutup sementara
1. Museum Nasional, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbdud.go.id/munas atau museumnasional.or.id
2. Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor, Jawa Barat. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres
3. Museum Sumpah Pemuda, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/msp
4. Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn atau muskitnas.net
5. Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/mpnp
6. Museum Basuki Abdullah, Jakarta. Akses digital melalui www kebudayaan.kemdikbud.go.id/mba atau museumbasoekiabdullah.or.id
7. Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/vredeburg atau vredeburg.id
8. Galeri Nasional, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/galerinasional atau galeri-nasional.or.id
9. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran
10. Balai Konservasi Borobudur, Jawa Tengah. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkb atau borobudurpedia.id. (*)