LAMPUNG SELATAN, DL – Kinerja Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) sepertinya patut menjadi refrensi dalam upaya pembangunan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).
Sebab melalui APCI, pembudidaya ikan mampu melakukan ekspor hasil panen ke negara adidaya yakni ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Mereka melakukan ekspor melalui pelabuhan peti kemas, Tanjung Priyok, Jakarta Utara.
Ketua Bidang Pengembangan Usaha APCI pusat, Aribun Sayunis mengatakan, ekspor ikan air tawar ke daerah Timur Tengah itu telah dilakukan APCI sejak tahun 2018 lalu.
“Jenis ikan yang di ekspor adalah ikan patin. Utamanya, ekspor patin ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yakni untuk memenuhi kebutuhan ibadah haji dan Umrah,” kata Aribun, Selasa (24/3/2020).
Aribun juga menjelaskan, produk patin dari Indoensia yang diekspor merupakan produk yang telah bersertifikat. Artinya, telah memenuhi spesifikasi standar internasional.
“Salah satu kriterianya adalah dari bobot yang minimal 700 gram. Selain itu, juga bebas antibiotik, bahan kimia dan tidak berbau lumpur. Petani budidaya ikan di Indonesia telah berhasil memenuhi spesifikasi itu. Sehingga bisa melakukan ekspor,” lanjutnya.
Sementara, melihat kondisi ekonomi di Lamsel, Aribun menilai, Lamsel memiliki daerah yang sangat potensial. Menurutnya, Lamsel juga dapat melakukan ekspor ke luar negeri sebagai prospek terbaik dalam pemasaran ikan air tawar.
“Tapi ini tentunya perlu adanya kerjasama dari semua pihak. Termasuk kerjasama dari Pemerintah Daerah. Sebab, kita juga memiliki pelabuhan internasional, yakni Pelabuhan Panjang Bandar Lampung. Untuk mewujudkan itu, tentunya juga diperlukan kerja keras dari pelaku usaha,” kata Aribun yang dikenal pengusaha sukses dibidang perikanan. (HRN/red)