Akui Titip Satu Nama Untuk Masuk FK, Herman HN Bantah Setor Uang Rp150 Juta

Bandarlampung, DL-  Mantan Walikota Bandar Lampung Herman HN mengakui pernah menitipkan satu nama untuk masuk Fakultas Kedokteran dalam proses penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Lampung (Unila) jalur mandiri.

Hal tersebut diungkapkan Herman HN usai menjalani pemeriksaan penyidikan kasus suap tengah menjerat Rektor Unila nonaktif, Prof Karomani dkk di hadapan penyidik KPK di Ruang Sidang Mapolresta Bandarlampung, Kamis (17/11/2022).

“Bukan Farmasi, Kedokteran (soal mahasiswa titipan masuk Unila). Iya, tapi tidak diterima waktu itu,” ujar Herman kepada awak media usai diperiksa kurang lebih selama 4 jam.

Meski membenarkan telah menitipkan nama, namun Herman mengaku tidak pernah memberikan uang atau sekedar iming-iming janji mahar kelulusan kepada pejabat tinggi Unila.

“Ngak ada kasih-kasih uang, dari mana,” kata Ketua DPW Partai NasDem tesebut.

Selanjutnya Walikota dua periode itu dengan tegas menampik ucapan Penasehat Hukum Andi Desfiandi, Ahmad Handoko yang telah menyebutkan namanya dalam persidangan pemeriksaan saksi, bahwa telah memberikan uang Rp150 juta.

“Itu saya tidak tahu menahu. Ya silahkan saja, saya ngak tahu, saya gak pernah main-main uang,” sambung dia.

Terkait proses pemeriksaan, Herman mengakui tim penyidik menanyakan seputar perannya dalam memuluskan langkah kelulusan mahasiswa dalam pusaran kasus suap Rektor Unila.

“Ya hubungan kaitan apa permainan uang itu (PMB di Unila), saya ngak ada, ngak ada apa-apanya,” ucapnya.

Namun demikian, Herman mengaku tidak mengingat pasti jumlah pertanyaan penyidik KPK yang diberikan padanya.

“Nah saya lupa gak cek-cek,” tambah Herman HN.

Lebih lanjut Herman HN menyatakan siap mendukung penuh upaya penanganan hukum yang tengah dilakukan KPK dalam pengungkapan kasus tindak pidana korupsi tersebut.

“Iyalah kita taat hukum, aturannya harus ditegakkan. Ya pasti saya jelasin semuanya (bila dipanggil kembali sebagai saksi), itukan KPK,” pungkasnya.(Ca)